Heboh Pria Mabuk Mengamuk, Seorang pria yang diduga tengah dalam kondisi mabuk mengamuk hingga merusak warung di area Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim). Aksi pria itu viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @merekamjakarta. Disebutkan bila peristiwa itu terjadi pada Senin (6/2/2023) malam. Seorang perekam video menyebut pria mabuk itu terus membuat onar. “Meresahkan, Bang. Mabok dari tadi rusuh banget,” kata perekam video.
Heboh Pria Mabuk Mengamuk Dalam video, pria mabuk itu memaki-maki pedagang warung yang sedang duduk. Pria tersebut juga terlihat merusak saset minuman yang dipajang di depan warung. Selepas itu, pria itu mengangkat sebuah kursi kayu dengan gestur melempar ke arah pedagang. Beruntung, bangku kayu yang cukup besar itu terlepas ke arah belakang badan pria tersebut.
Tak berhenti di situ, pria berbadan besar itu lalu mengangkat meja kayu yang ada di di depan warung. Meja kayu itu lalu dilemparnya ke arah pedagang yang ada di dalam warung. Warung tersebut pun rusak dan berantakan. “Saya salah apa, Bang? salah apa ini? Saya bingung,” kata pedagang warung. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi menyebut peristiwa itu sudah dilaporkan ke polisi Heboh Pria Mabuk Mengamuk.
“Dari hasil pengecekan benar ada laporan ke Polres,” kata Ahsanul kepada wartawan, Rabu (8/2/2023). Ahsanul mengatakan pelaku datang ke warung tersebut pada Senin (6/2/2023) pukul 24.00 WIB. Dalam kondisi mabuk, pelaku tiba-tiba merusak warung di lokasi. “Terlapor datang ke warung dalam keadaan mabuk tiba-tiba merusak warung milik pelapor,” jelas dia.
Ngamuk hingga Rusak Warung Pedagang
Seorang pria diduga mabuk mengamuk hingga merusak warung milik pedagang di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Peristiwa ini terekam kamera hingga videonya viral di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah ulang oleh akun Instagram @merekamjakarta. Dalam keterangannya, disebut aksi pria mabuk yang merusak warung pedagang terjadi pada Senin (6/2/2023) sekira pukul 23.57 WIB. “Meresahkan bang, mabuk dari tadi rusuh banget,” ujar perekam video. Dalam video terlihat pelaku menggunakan pakaian kemeja kotak-kotak. Terlihat pula pelaku marah-marah terhadap pemilik warung hingga membanting kursi.
Dikonfirmasi terkait kejadian ini, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqqafi menyebut korban bernama Budi Setiawan telah melaporkan kejadian ini. Kekinian penyidik tengah melakukan penyelidikan guna memburu pelaku. “Pelapor atas nama Budi Destiawan,” kata Ahsanul saat dikonfirmasi, Rabu (8/2/2023). Berdasar keterangan Budi, kata Ahsanul, pelaku diduga melakukan perbuatan ini dalam keadaan mabuk. “Sekira pukul 24.00 WIB terlapor datang ke warung perlapor dalam keadaan mabuk tiba-tiba merusak warung milik pelapor,” bebernya. “Pelaku saat ini dalam penyelidikan,” pungkasnya.
Gelut dengan Begal HP
Nasib nahas menimpa Muzamil, warga Jalan K, RT 17 RW 03, Cipinang Muara, Jatinegara, Jakarta Timur. Ia harus mendapat 22 jahitan akibat luka di lengan kanan, kiri dan belakang telinga sebelah kanan buntut mempertahankan ponsel Vivo Y20 miliknya dari begal bersenjata tajam. Adapun kejadian pembegalan yang dialaminya terjadi di Jalan Cipinang Muara II, di depan tukang es kelapa, pada Senin (30/1/2022) sekira pukul 02.30 WIB. Pria yang karib disapa Jamil ini menuturkan, kejadian bermula saat ia pulang berdagang nasi goreng. Dalam perjalanan menuju rumah kontrakannya, tiba-tiba Jamil mendapat telepon dari rekannya.
Jamil kemudian menepi ke kios es kelapa yang saat itu sudah tutup. Ia memulai obrolan dengan rekannya. Sekira 30 menit ngobrol melalui sambungan telepon, Jamil mengaku dirinya dihampiri pemuda yang ditaksir berusia belasan tahun. Ada dua pemuda yang berboncengan menggunakan sepeda motor Honda Scoopy saat itu. Selengkapnya dalam video.
Pedagang Nasgor di Jatinegara Berdarah-darah usai Duel Lawan Begal
Pedagang nasi goreng bernama Muzamil atau Jamil tak berhenti menahan sakit setelah terkena sabetan senjata tajam usai berduel dengan pelaku begal yang coba merampas ponselnya. Aksi begal itu terjadi setelah dirinya selesai berjualan nasi goreng di kawasan Cipinang, Jatinegara, Jaktim, Senin (30/1), dini hari. Jamil mengaku sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit setelah luka-luka diserang pelaku begal. Korban begal itu mengaku sempat ditolak saat pergi ke sebuah klinik. Pihak klinik tersebut menolaknya dengan alasan tidak mampu menangani luka yang diderita Jamil.
Ia baru mendapat perawatan setelah berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Jamil akhirnya bisa mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Islam Jakarta di kawasan Pondok Kopi, Jaktim. “Habis itu saya sempat ke rumah sakit, ada dua rumah sakit. Tapi karena biayanya mahal, baru akhirnya saya ke Rumah Sakit Islam yang ada di Pondok Kopi,” kata Jamil kepada armybase, di kontrakannya, Jalan K, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Selasa (31/1/2023).
Akibat sabetan sajam pelaku begal, Jamil terpaksa harus mendapatkan 22 jahitan. Saat berada di rumah sakit, Jamil baru mendapat perawatan sekitar pukul 06.00 WIB. Karena lukannya cukup parah, dokter rumah sakit itu pun menyarankan agar Jamil beristirahat. Kekinian, Jamil masih dalam proses pemulihan. Ia juga terpaksa harus libur berdagang lantaran tidak diperkenalkan untuk banyak bergerak. “Dagang libur dulu lah, paling seminggu libur. Soalnya kata dokter gak boleh banyak bergerak,” katanya.
Penjual Nasgor Lawan Begal
Sebelumnya, Jamil menceritakan detik-detik saat berduel dengan pelaku begal yang usainya disebut masih belasan tahun itu. Aksi begal itu terjadi saat Jamil sepulang berdagang nasi goreng. Di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Cipinang Muara II, Jamil mendapat panggilan telepon dari rekannya. Jamil kemudian menepi ke kios es kelapa yang saat itu sudah tutup. Ia memulai obrolan dengan rekannya. Tak lama, Jamil mengaku dirinya dihampiri dua orang remaja yang menaiki sepeda motor Honda Scoopy.
“Tiba-tiba handphone saya mau diambil. Tangan kanan pelaku megang pisau sambil mau nusuk saya, tangan kiri dia cengkeram HP saya,” kata Jamil saat ditemui Jurnalis armybase di rumah kontrakannya, Selasa. Jamil mengaku sempat menepis sabetan pisau pelaku dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya masih berupaya mempertahankan ponselnya yang hendak dirampas oleh pelaku. Setelah berhasil memindahkan posisi ponsel ke tangan kirinya. Jamil kembali menangkis serangan pelaku begal dengan tangan kanannya.
Mereka sempat bergelut, tanpa ada seorang warga pun yang melerainya. Hingga akhirnya, para pelaku melarikan diri, saat ponsel Jamil terjatuh ke aspal. Setelah para pelaku ngibrit, barulah para warga keluar rumah. “Saat itu sepi. Pas kejadian gak ada siapa-siapa. Ada warung Madura tapi pas kejadian dia cuma di dalam. Habis selesai dia baru keluar,” ungkapnya. Jamil sendiri mengaku hingga kini perkara ini tidak dilaporkan ke pihak kepolisian, hal itu lantaran ia tidak begitu paham mengenai prosedur pelaporan. Jamil juga mengaku, ia cuma bisa pasrah lantaran tidak punya bukti soal kejadian itu.
“Saya tuh gak tahu soal begitu-begitu (laporan). Tapi kalau ada polisi yang minta keterangan kesini, ya saya jelasin. Lagian saya gak punya bukti, mana mungkin polisi mau tindaklanjuti,” katanya.