Viral Pria Berotot Koma Gegara Gula Darah, Diabetes Bisa Sembuh?
Viral Pria Berotot Koma Gegara Gula Darah, Jakarta -Viral kisah seorang pria berotot berusia 29 tahun mengidap diabetes sampai sempat koma.
baca juga: Pemobil di Gowa Tega Seret Polantas
Melalui media sosialnya, pria bernama Kurnia Bijaksana itu mengaku mengalami gejala berat badan turun, sering lemas,
angkat beban di gym berkurang drastis dan selalu haus. Bahkan, ia juga mengalami muntah banyak padahal tidak makan banyak.
“Yes benar saya awal Juli lalu literally hampir mati. Gula darah 667, kena DBD juga, trombosit 20 ribu, darah sudah asam sampai koma,
dokter sempat marah-marah ke perawat karena sudah hampir telat penanganannya,” ujar Kurnia mengawali unggahannya lewat akun @mkbijaksana,
di kutip atas izin yang bersangkutan, Senin (22/8/2022). Setelah di periksa, kadar gula darahnya ternyata mencapai lebih dari 500 dan kemudian Kurnia mengalami koma.
Apakah Diabetes Bisa Di sembuhkan?
Menurut spesialis penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD-KPsi dari Junior Doctor Network Indonesia atau yang akrab d isapa ‘dr Koko’,
diabetes sampai saat ini tidak termasuk kategori penyakit yang bisa disembuhkan. Kepada pasien, dokter biasanya mengkomunikasikan hal ini
dengan menyebut penyakit pasien terkontrol dengan baik, di ukur dari parameter gula darah yang masuk dalam kisaran nilai yang di inginkan.
“Untuk saat ini, diabetes itu belum termasuk kategori penyakit yang bisa di sembuhkan. Jadi kami biasanya mengkomunikasikan kepada pasien
adalah penyakit mereka terkontrol dengan baik. Parameternya dari gula darah yang masuk dalam kisaran nilai yang di inginkan,
ada juga pemeriksaan HBA1C untuk melihat kondisi gula darah selama tiga bulan ke belakang,” jelasnya saat dihubungi detikcom, Selasa (23/08/2022)
Selain itu, dr Koko juga menyarankan apabila seseorang mengalami gejala sering buang air kecil, haus, sering lapar, cepat merasa lelah,
sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi terlalu baik, hingga mengalami penurunan berat badan, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Mengenali diabetes sedini mungkin, mulai dari gejala-gejala 3P (polifagi, poliuri, dan polidipsi), kemudian cepat lelah,
sistem kekebalan tidak terlalu bagus dan hasilnya gampang sakit, ada juga yang mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Jika terjadi kondisi seperti ini, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter, baik di Puskesmas, klinik, atau Rumah Sakit, untuk dimonitor gula darahnya,” pungkasnya.
Waspadai Bahayanya
Kurnia menjelaskan, berat badannya sempat tiba-tiba turun 7 kg dalam seminggu. Ia pun juga merasa sering lemas, angkat beban di gym berkurang drastis,
dan selalu haus. Suatu hari ia muntah banyak padahal tidak makan, sampai akhirnya ia dilarikan ke IGD.
Yes benar saya awal Juli lalu literally hampir mati. Gula darah 667, kena DBD juga, trombosit 20 ribu, darah sudah asam sampai koma,
dokter sempat marah-marah ke perawat karena sudah hampir telat penanganannya,” ujar Kurnia mengawali unggahannya,
di kutip atas izin yang bersangkutan, Senin (22/8/2022). Setelah diperiksa, kadar gula darahnya ternyata mencapai lebih dari 500 dan kemudian Kurnia mengalami koma.
Bahaya Komplikasi Diabetes
D ikutip dari Cleveland Clinic, diabetes merupakan kondisi yang terjadi saat tubuh tidak mampu mengontrol gula (glukosa) untuk di gunakan sebagai energi.
Hal ini menyebabkan penumpukan gula di aliran darah. Akibatnya, diabetes yang tak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius,
bahkan bisa merusak organ hingga jaringan tubuh. Adapun komplikasi diabetes, seperti: Masalah kardiovaskular termasuk penyakit arteri koroner,
nyeri dada, serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, aterosklerosis (penyempitan arteri)
Kerusakan saraf (neuropati) yang menyebabkan mati rasa dan kesemutan yang di mulai pada jari kaki atau jari tangan kemudian menyebar
bahkan Kerusakan ginjal (nefropati) yang dapat menyebabkan gagal ginjal atau kebutuhan untuk di alisis atau transplantasi
Kerusakan mata (retinopati) yang dapat menyebabkan kebutaan; katarak, glaukoma
Kerusakan kaki termasuk kerusakan saraf, aliran darah yang buruk, serta penyembuhan luka dan luka yang buruk
Infeksi kulit
Disfungsi ereksi
Kehilangan pendengaran
Depresi
Dementia
Masalah gigi
baca juga: Cara Bedakan Money Changer Betulan