Cara Bedakan Money Changer Betulan atau Tipu-tipu di Bali?
Cara Bedakan Money Changer Betulan, Sejumlah money changer di Bali cukup meresahkan karena tega menipu turis asing dan domestik.
baca juga: Kawan Lama Group Beri SP-3
Bagaimana cara membedakan money changer tipu-tipu dan yang jujur? Kasus penipuan money changer di Bali rupanya bukan sekali dua kali terjadi.
Pelakunya juga tidak satu dua. detikTravel melakukan penelusuran dan faktanya money changer tipu-tipu itu ada dan seolah bukan menjadi rahasia lagi.
Dari penelusuran, money changer tipu-tipu itu juga tersebar di berbagai kawasan di Bali. Mulai dari Kuta, Sanur, dan Canggu.
Dari kesaksian warga lokal dan percobaan yang di lakukan, money changer yang menawarkan rate tinggi dengan nominal menggiurkan
menjadi salah satu tanda bahwa kios penukaran itu tipu-tipu. Modus penipuannya biasanya dengan menjatuhkan sejumlah uang saat pelanggan menukarkan uang.
Ada beberapa cara agar kamu bisa terhindar dari money changer tipu-tipu:
1. Harga tukar tinggi
Yang pertama adalah melihat harga rate atau penukaran. Semakin tinggi harga tukarnya, semakin parah penipuannya.
Sebelum mencoba menukar uang di money changer, terlebih dahulu periksa currency atau nilai tukar mata uang harian.
2. Berada di gang sempit
Ya, penipuan dengan kedok money changer biasanya di lakukan di gang-gang sempit. Mereka meletakkan papan rate harga tinggi di depan gang,
kemudian mengajak korbannya masuk ke dalam gang. Biasanya mereka berkomplot, sehingga korban akan diajak ngobrol supaya mudah di tipu.
Wisatawan lokal pun jadi korban penipuan money changer di Bali. Wisatawan lokal pun jadi korban penipuan money changer di Bali
3. Bangunan money changer semi permanen
Ini adalah ciri yang paling mudah di lihat. Jika money changer tersebut memiliki bangunan permanen, maka bisa di pastikan money changer tersebut aman dari penipuan.
Tapi jika sudah masuk ke dalam gang dan bangunannya hanya dari kayu-kayu yang mudah dibongkar, segera lari. Karena itu sudah pasti penipuan.
Semoga setelah membaca artikel ini, traveler makin berhati-hati dan waspada saat melakukan Penukaran uang untuk liburan di Bali.
Money Changer Tegallalang Di duga Tipu Wisman Ternyata Tak Berizin
Tempat penukaran uang atau money changer di Objek Wisata Ceking, Desa/Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali,
yang pegawainya di duga menipu wisatawan mancanegara (wisman), ternyata tidak berizin. Hal itu di ketahui setelah pemilik money changer tersebut
di panggil oleh polisi pada Jumat (12/8/2022). Belum (berizin), penyampaian dia kemarin tidak ada izin. Saya minta kalau memang tidak ada izin,
jangan beroperasi lagi,” kata Kapolsek Tegallalang AKP I Ketut Sudita saat di hubungi detikBali melalui sambungan telepon, Sabtu (13/8/2022).
Saat di panggil polisi, pemilik money changer tersebut mengaku dirinya baru mencoba membuka usaha tersebut. Usaha money changer itu baru dibuka sekitar 15 hari.
Menurut dia (owner money changer), dia baru mencoba, menurut keterangan dia, baru kurang lebih sekitar 15 hari. Baru nyoba sudah melakukan pelanggaran,
bagaimana kalau sudah lama,” terang Sudita. Di karenakan money changer tersebut tidak berizin, Sudita mengaku masih
sedang melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Untuk sementara, money changer tersebut tidak di izinkan untuk beroperasi agar tidak meresahkan masyarakat.
Terlebih, kata Sudita, berbagai pihak pariwisata, kepolisian, masyarakat, serta tokoh sedang galak-galaknya mempromosikan Bali sebagai tujuan wisata,
khususnya di wilayah Tegallalang. Untuk itu saya minta kepada dia untuk tidak beroperasi kalau memang belum ada izin,” jelasnya.
Saat ditanya mengenai unsur pidana terkait money changer yang tidak ada izin, Sudita mengaku hal tersebut bukan kewenangan pihak kepolisian.
Menurutnya, hal itu jadi kewenangan Bank Indonesia (BI). Di sisi lain, unsur pidana belum di dapatkan karena pihak yang merasa menjadi korban
dari dugaan penipuan pegawai money changer tersebut tidak melakukan penuntutan. Karena itu, pihaknya hanya memonitor kasus tersebut
melalui media sosial (medsos) setelah di unggah oleh guide wisman tersebut. Saat di ketahui adanya indikasi penipuan,
wisman tersebut akhirnya batal melakukan penukaran uang dolar dengan rupiah di money changer tersebut.
Uang dolar milik wisman asal Korea Selatan (Korsel) itu kemudian di kembalikan oleh pegawai money changer.
“Pada waktu itu di kembalikan uang sehingga batal menjadi tukar-menukar uang karena penyerahan uang itu kurang. T
amu pada saat itu masih berada di lingkungan Ceking,” tutur Sudita.
Meski pemilik money changer tersebut sudah mengakui tidak memiliki izin, Sudita mengaku pihaknya tidak melakukan penyegelan,
sebab lokasi money changer sudah dibongkar oleh pemilik tempat. Jadi tulisan untuk money changer dan lain sebagainya
sudah di bongkar oleh pemilik rumah itu. Artinya plang namanya dia sudah dicabut. Sudah tidak ada apa-apa lagi,” ungkapnya
baca juga: Nyaris! Jadi Korban Oknum Money Changer